Madilog
merupakan istilah baru dalam cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu
bukti serta mengembangkan dengan jalan dan metode yang sesuai dengan
akar dan urat kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia.
Bukti adalah fakta dan fakta adalah lantainya ilmu bukti. Bagi
filsafat, idealisme yang pokok dan pertama adalah budi (mind), kesatuan,
pikiran dan penginderaan. Filsafat materialisme menganggap alam, benda
dan realita nyata obyektif sekeliling sebagai yang ada, yang pokok dan
yang pertama.
Bagi Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika)
yang pokok dan pertama adalah bukti, walau belum dapat diterangkan
secara rasional dan logika tapi jika fakta sebagai landasan ilmu bukti
itu ada secara konkrit, sekalipun ilmu pengetahuan secara rasional belum
dapat menjelaskannya dan belum dapat menjawab apa, mengapa dan
bagaimana.
Semua karya Tan Malaka dan permasalahannya didasari oleh kondisi
Indonesia. Terutama rakyat Indonesia, situasi dan kondisi nusantara
serta kebudayaan, sejarah lalu diakhiri dengan bagaimana mengarahkan
pemecahan masalahnya. Cara tradisi nyata bangsa Indonesia dengan latar
belakang sejarahnya bukanlah cara berpikir yang teoritis dan untuk
mencapai Republik Indonesia sudah dia cetuskan sejak tahun 1925 lewat Naar de Republiek Indonesia.
Jika membaca karya-karya Tan Malaka yang meliputi semua bidang
kemasyarakatan, kenegaraan, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan sampai
kemiliteran, maka
akan ditemukan benang putih keilmiahan dan ke-Indonesia-an serta benang
merah kemandirian, sikap konsisten yang jelas dalam gagasan-gagasan
serta perjuangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar